Posts

Surat Kedua dari Oldham: Tentang Hujan dan Rindu Rasa

Image
Assalamualaikum. Hai sahabatku, (Hi, my dear friend,) Semoga kamu sehat selalu, bahagia, dan terus dalam lindungan Allah Swt. Alhamdulillah, aku di sini baik-baik saja. Terima kasih, ya, sudah membaca surat pertamaku. Kalau belum, bisa dibaca dulu di sini Surat Pertama dari Oldham: Akhir Musim Semi di Oldham —biar tidak ketinggalan. (I hope you're always healthy, happy, and under Allah's protection. Alhamdulillah, I'm doing fine here. Thank you for reading my first letter. If you haven’t yet, you might want to read it first The First Letter from Oldham: The End of Spring in Oldham - so you won't miss it.) Saat menulis surat ini, aku sedang duduk di dekat jendela kamar anakku sambil menyuapinya sarapan. Dia sendiri menonton kartun favoritnya. Dia menonton kartun pagi kesukaannya. Hm... terdengar bertentangan dengan teori-teori parenting moderen, ya? Makan kok sambil nonton? Ah, sudahlah. Tidak usah dibahas. (Right now, as I’m writing this, I’m sitting by my son’s bedroo...

Surat Pertama dari Oldham : Akhir Musim Semi di Oldham

Image
musim panas di Oldham Assalamualaikum, Hai Sahabatku! (Hi My Dear Friend!) Apa kabarmu? Aku berharap kamu selalu dalam keadaan sehat, bahagia dan dalam lindungan Allah S.W.T. Alhamdulillah aku di sini baik. (How are you? I hope you’re always in good health, happy, and under the protection of Allah the Almighty. Alhamdulillah, I’m doing well here.) Ini surat pertamaku untukmu. Aku merasa, lewat tulisan seperti inilah aku bisa berbicara lebih dekat dan lebih jujur. Semoga kamu senang membacanya. (This is my first letter to you. I feel that writing like this allows me to speak more closely and honestly. I hope you’ll enjoy reading it.) Sudah 6 bulan ini, aku tinggal di Oldham, salah satu kota kecil di Greater Manchester, Inggris. Letaknya tidak jauh dari kota Manchester, ya sekitar 40 menit perjalanan dengan bis. Kotanya kecil, indah, dan berbukit. Suasananya juga tenang, tidak terlalu sibuk, dan biaya sewa rumah lebih bersahabat dibandingkan kota Manchester.  (It’s been six months si...

Masih Mau Bilang 'How Are You? I'm Fine, Thank You'?

Image
Terkadang pelajaran berharga tidak selamanya didapat di kelas, tapi dari sebuah percakapan kecil  di tempat tak terduga. Seperti cerita saya satu ini. Suatu siang, saya dan Madris, anak saya yang pada masa itu belum genap 2 tahun menghabiskan waktu di sebuah pustaka lokal. Kami masuk ke sudut anak-anak dan memilih beberapa buku yang bergambar dan berjudul menarik. Saya ingin membaca untuknya, tapi rupanya putra saya yang sangat kreatif itu lebih menyukai menarik buku-buku dari rak. Senyumnya melebar ketika melihat buku-buku itu jatuh berguguran.  Tiba-tiba dari pintu utama, masuklah sekelompok ibu-ibu berjilbab yang berwajah Arab dan Pakistan beserta anak-anaknya. Anak-anaknya langsung masuk dan menyerbu rak-rak buku dan komputer sampai membuat saya terheran-heran. Ada kegiatan apa ini? Kalau di jadwal pustaka, hari ini tidak ada kegiatan yang spesial, deh.  Madris pun terlihat penasaran dengan suasana yang tetiba rame dan riuh. Saya melihat emak-emaknya yang mengobrol a...

2025: Tahun Baru, Kebiasaan Baru untuk Rumah Lebih Nyaman

Image
Selamat tinggal tahun 2024! Selamat datang tahun 2025! Jika melihat kembali tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, saya merasa bahwa saya kurang disiplin dan teratur dalam mengelola pekerjaan rumah tangga. Akibatnya, manajemen waktu saya sering berantakan, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kesehatan mental saya. Maka dari itu, di awal tahun ini, saya memutuskan untuk menulis resolusi pribadi sebagai seorang ibu rumah tangga. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi Anda yang membacanya. Berikut adalah beberapa hal yang ingin saya capai di tahun 2025. 1. Membersihkan Rumah Sebelum Tidur dan Sebelum Keluar Rumah Betapa menyenangkan rasanya melihat rumah dalam keadaan bersih dan rapi. Pikiran pun menjadi lebih jernih. Namun, dengan memiliki anak balita yang aktif bermain, hal ini sering terasa mustahil. Saya tentu tidak ingin membatasi anak saya dengan terus-menerus melarangnya bermain atau menyebarkan mainannya. Saya percaya bahwa kebebasan bermain sangat penting untuk tumbuh kembang...

Fasilitas Anak Gratis di Inggris yang Wajib Anda Tahu

Image
Salah satu hal yang saya sukai dari tinggal di Inggris adalah fasilitas yang tersedia untuk anak-anak. Lebih menyenangkan lagi, hampir semuanya gratis! Sebagai orang tua, tentu saja ini sangat membantu, terutama dalam hal menghibur, mendidik, dan merangsang tumbuh kembang anak. Pada tulisan ini, saya akan berbagi tentang berbagai fasilitas tersebut. Yuk, simak sampai akhir! 1. Playground di taman Taman-taman di Inggris memiliki daya tarik tersendiri. Umumnya mempunyai pohon-pohon tinggi yang menjulang, lapangan rumput yang luas, dan tentu saja playground atau taman bermain. Fasilitas ini membuat anak-anak dapat bermain dengan bebas, aman, dan menyenangkan. Salah satu hal yang saya suka adalah desain alat bermainnya yang sangat memperhatikan keselamatan. Misalnya, ayunan di sini dirancang anti jatuh, dengan pengaman di sekitarnya. Selain itu, area di bawah alat permainan biasanya dilapisi busa tebal atau material lunak lainnya. Jadi, jika anak terjatuh, insyaAllah tidak akan cedera ...

A Half Day in My Life in the UK

Image
Saya membayangkan membuat video pendek untuk adegan-adegan di kisah ini, dengan tulisan muncul sesaat setelah video pembukaan, "A Half Day in My Life in the UK."  Namun, karena sudah tak terbiasa dengan membuat video, jadinya tidak sat-set lagi. Mengatur kamera saja sudah buang-buang waktu, belum lagi hasilnya yang jauh dari harapan, tidak estetik sama sekali. Ditambah lagi, si kecil Madris tiba-tiba datang dengan akting jadi bayi, "Bunda, gendoooong." Aduh, bisa gagal terus bikin videonya. Ya sudahlah, memang emak-emak seperti saya mudahnya nulis di HP saja sambil rebahan di samping anak yang baru tertidur. Jadi, inilah dia "A half day in my life" di negeri yang sedang diselimuti musim dingin ini. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, tapi di luar masih agak gelap. Beda sekali dengan kampungku di Aceh sana, yang biasanya sudah terang benderang, lengkap dengan cuitan burung dan kokok ayam bersahut-sahutan. Di sini? Sunyi, hanya suara kendaraan yang sesekali ...

Tips Praktis Mencegah Makanan Terbuang dan Mengurangi Limbah di Rumah

Image
Sedih rasanya ketika melihat makanan bersisa dan akhirnya basi. Lebih dari sekadar rasa sedih, ada rasa bersalah yang menyertai. Apalagi ketika kita tahu bahwa banyak orang di luar sana yang masih sulit mendapatkan makanan layak, sementara kita justru membiarkan makanan terbuang percuma.  Kadang-kadang, hal ini terjadi karena keteledoran sendiri-seperti lupa menyimpan makanan di dalam kulkas atau membeli bahan makanan dalam jumlah berlebihan. Pada akhirnya, makanan yang tersisa itu tak punya tujuan lain selain menjadi penghuni tempat sampah. Namun, tetap saja, membuang makanan adalah kebiasaan yang tak baik. Selain menyia-nyiakan sumber daya, membuang makanan juga berarti membuang uang yang telah kita keluarkan untuk membeli atau memasaknya. Kini, setelah beberapa kali mengalami kejadian serupa, saya memutuskan untuk tidak lagi membiarkan makanan terbuang sia-sia. Saya mulai menerapkan beberapa langkah sederhana untuk menghindari pemborosan makanan di rumah. Dengan sedikit perencan...